Anak Perempuanku Mulai Bertumbuh | Bocah Ndeso

Rabu, 24 Mei 2023

Anak Perempuanku Mulai Bertumbuh

Di lintasan waktu yang terus mengalir, sepasang sayap kecil mulai mekar dari dalam lubuk hatiku. Sayap-sayap itu milik seorang bunga muda yang sedang mekar, namun sayangnya aku terpisah jauh darinya. Aku hanya bisa memandangnya dari kejauhan, bagai embun yang menari di pagi buta.

Seperti kuncup yang tak pernah merasakan kehangatan mentari, begitulah perasaanku terhadap putriku yang mulai memasuki usia dewasa. Seiring waktu berjalan, ia meraih kebijaksanaan dan pengetahuan yang semakin memperindah dirinya. Seperti bunga yang bersemi, ia tumbuh subur dalam kehidupan, menari indah ketika ditiup oleh angin lembut.

Namun, kehadiranku terpisah jauh membuatnya terombang-ambing di lautan kehidupan. Seperti anak ikan yang harus berenang sendiri, ia menemukan kekuatan dalam dirinya, menjelajahi arus perubahan yang tak terelakkan. Aku hanya bisa mendoakan keberaniannya dan memberikan dukungan dari tepian yang berbatu.

Aku, sebagai Ayah yang terjauh, melihatnya dari jendela dunia yang hanya bisa memandang. Seperti burung yang terbang menjauh di ufuk timur, aku terus mengirimkan doa dan nasihat melalui jaringan kasih yang rapuh.

Setiap langkahnya adalah melodi yang terhampar di antara cahaya matahari dan bulan. Ia menemukan keindahan di setiap langkah yang dijalani, sementara aku tetap setia di tempat yang dulu aku panggil rumah. Seperti pohon yang merindukan kelopak bunganya yang sudah terbang jauh, aku terus menyirami kenangan singkat kalaitu, dengan harapan yang tak pernah luntur.

Dalam bayangan waktu yang samar, cahaya kebaikan semakin memancar dari putriku yang semakin dewasa. Ia menemukan jati dirinya di tengah keramaian, dan aku hanya bisa berdiri di belakangnya, menjadi pelangi yang menaungi langitnya yang cerah. Meskipun tak bersama, ikatan kita tak pernah terputus. Seperti angin yang membisikkan rahasia-rahasia alam, aku berbisik kepadanya melalui doa-doa yang terukir di dalam hatiku.

Anak perempuanku mulai tumbuh dewasa, dan aku menjadi saksi bisu dari kejauhan. Ia melangkah dengan penuh keyakinan, seperti penari yang menari di atas panggung kehidupan. Aku mungkin tak hadir dalam langkahnya yang pasti, tetapi aku selalu ada dalam doa-doa dan cinta tak terbatas yang tersimpan di dalam hati.