9 Agustus 2023, Di dalam labirin rutinitas yang tak terhingga, jiwa ini menggeliat dalam pelukan jenuh yang mengalir seperti sungai waktu yang lamban. Setiap hari adalah lukisan monokrom, warna-warna meredup dalam tarian serupa, dan hati menjadi penari yang lelah. Angan-angan terkulai di atas jendela, seperti burung yang terlupakan dalam kandangnya. Keajaiban seakan terkubur dalam reruntuhan rutin, seperti permata tersembunyi di dasar samudera kelabu.
Matahari terbit dan terbenam, namun getar mentari tak lagi mampu menyapu ceria. Kehidupan seakan terperangkap dalam bingkai, seperti kupu-kupu yang tersangkut dalam jaring laba-laba. Mimpi-mimpi terbangun dalam gelap, mencari celah dalam lapisan kabut yang mencekik. Tapi dalam kesunyian malam, bintang-bintang pun terasa berjauhan, menyisakan kesepian yang melekat pada relung hati.
Jenuh mengalir dalam nadiku yang tersendat, seperti lagu tua yang terputus-putus. Rasa lapar akan petualangan merayap dalam jiwa, tetapi kaki terasa berat, tak mampu beranjak dari tanah yang keras. Dan di tengah kerinduan akan keajaiban, hening datang sebagai peneman setia. Pada akhirnya, kehidupan adalah syair panjang yang tercipta dari catatan kecil tentang jenuh dan perjuangan, sebuah puisi yang terukir dalam tiap hela nafas yang tak pernah surut.