Seperti mengenang kesalahan masa lalu yang fatal
Jalan yang terjal dan cukup berlubang di lalui begitu saja
Tak memperdulikan orang sekitar ataupun diri sendiri
Dedaunan yang tumbuh di kala masanya
Gugur perlahan mengikuti alur cerita yang tak jelas
Mencari jawaban, di antara tumpukan dedaunan memori ku yang mulai tak terurus,
Atau bahkan sudah mulai malas tuk ku urus.
Bukan tuk main main dengan perasaan
Tapi sekali lagi hanya memastikan
Apakah itu kau atau dia
Yang kini sedang ku cari bukan tentang sekedar bualan semata
Dan kini lubang itu semakin membesar dan terus membesar
Tanpa tahu apa yang harus di lakukan,
Kau mengusik ku sepanjang hari
Tapi sekaligus tempat nyamanku saat lelah dan letih
Cukup dengan 1 senyum
Ya! 1 senyum
Itu pun sudah cukup
Atau bahkan sudah lebih dari cukup
Tinggal sedikit keraguan
Aku sadar aku bukan siapa siapa
Bukan apa apa
Atau bahkan tak ada
Hanya tak mau mengulang lagi yang lalu
Di dasar hatimu masih ada dia
Masih mengingatnya
Bukan teringat akan dia
Tetapi masih “mengingatnya”
Masih mengharapkan
Dan mungkin ingin kembali
Tak pantas rasa ku jika
Dan tak sebanding
Dan juga mungkin saja
Tak bisa
Pria memang di nilai dengan usahanya
Tapi lebih pecundang
Jika seorang pria menarik wanita yang masih menaruh harapan yang bukan padanya
lagi lagi tentang keyakinan yang tak selaras dengan bertambah kuatnya perasaan ini.
dan tiba-tiba mulai bermunculan lagi
semua pertanyaan-pertanyaan itu.
Mengapa? Yang kucari bukan sekedar penghibur hati
Mungkin lebih dari itu.
Dan Bukan sekedar menyumbat lubang itu saja
Tapi yang mampu merawat lubang itu hingga menutup kembali.
Jalan yang terjal dan cukup berlubang di lalui begitu saja
Tak memperdulikan orang sekitar ataupun diri sendiri
Dedaunan yang tumbuh di kala masanya
Gugur perlahan mengikuti alur cerita yang tak jelas
Mencari jawaban, di antara tumpukan dedaunan memori ku yang mulai tak terurus,
Atau bahkan sudah mulai malas tuk ku urus.
Bukan tuk main main dengan perasaan
Tapi sekali lagi hanya memastikan
Apakah itu kau atau dia
Yang kini sedang ku cari bukan tentang sekedar bualan semata
Dan kini lubang itu semakin membesar dan terus membesar
Tanpa tahu apa yang harus di lakukan,
Kau mengusik ku sepanjang hari
Tapi sekaligus tempat nyamanku saat lelah dan letih
Cukup dengan 1 senyum
Ya! 1 senyum
Itu pun sudah cukup
Atau bahkan sudah lebih dari cukup
Tinggal sedikit keraguan
Aku sadar aku bukan siapa siapa
Bukan apa apa
Atau bahkan tak ada
Hanya tak mau mengulang lagi yang lalu
Di dasar hatimu masih ada dia
Masih mengingatnya
Bukan teringat akan dia
Tetapi masih “mengingatnya”
Masih mengharapkan
Dan mungkin ingin kembali
Tak pantas rasa ku jika
Dan tak sebanding
Dan juga mungkin saja
Tak bisa
Pria memang di nilai dengan usahanya
Tapi lebih pecundang
Jika seorang pria menarik wanita yang masih menaruh harapan yang bukan padanya
lagi lagi tentang keyakinan yang tak selaras dengan bertambah kuatnya perasaan ini.
dan tiba-tiba mulai bermunculan lagi
semua pertanyaan-pertanyaan itu.
Mengapa? Yang kucari bukan sekedar penghibur hati
Mungkin lebih dari itu.
Dan Bukan sekedar menyumbat lubang itu saja
Tapi yang mampu merawat lubang itu hingga menutup kembali.