Aku maret
Ku tak pernah meninggalkan atau di tinggalkan
Hadirku tak di undang…
Atau dengan diam diam, ku datang dengan sendirinya
Aku maret
Aku masih di sini menghitung butir butir hujan dari sudut kamar
Bila kau pujangga tak heran kau dengan kata,tahta singgasana sastra pujangga
Kemana
Di mana kau berlari,puisi kan senantiasa mencari
Memberi segenap imajinasi
Dirimu
Olehnya kan terus di buru
Tak mengenal waktu
Menikam dadamu
Hatimu
Hingga melebur mendebu,sirna bak di terpa angin
Itu mungkin dirimu
Jangan kau selalu menyalahkanku
Ku hanya maret nama bulan
Tanpa pangkat atau jabatan.
Ku tak pernah meninggalkan atau di tinggalkan
Hadirku tak di undang…
Atau dengan diam diam, ku datang dengan sendirinya
Aku maret
Aku masih di sini menghitung butir butir hujan dari sudut kamar
Bila kau pujangga tak heran kau dengan kata,tahta singgasana sastra pujangga
Kemana
Di mana kau berlari,puisi kan senantiasa mencari
Memberi segenap imajinasi
Dirimu
Olehnya kan terus di buru
Tak mengenal waktu
Menikam dadamu
Hatimu
Hingga melebur mendebu,sirna bak di terpa angin
Itu mungkin dirimu
Jangan kau selalu menyalahkanku
Ku hanya maret nama bulan
Tanpa pangkat atau jabatan.