2019 Menjadikan nuansa lebih berbeda, setelah sekian lama tak kutorehkan ketikan demi mengisi jendela blog ini.
Aku tetap aku walaupun euforia terkesan berbeda. Wajah yang dulu terlihat tipis sekarang menebal termakan usia. Amarah dan emosi kini terasa aneh, setelah tubuh ini memiliki teman sejati dalam hidup.
Kelak akan beranjak pulang, rasa telah menjadi asa, waktu beralur maju, janji tetaplah janji.
Ya.. Seorang anak dan istri, seorang mantan kekasih yang sekarang menjadi teman hidup.
Masih selau setia mengisi ruang kosong, yang pernah mengering. Aku adalah aku duniaku tak lagi kaku. Dan aku tetaplah aku. Sebuah glondongan daging yang semakin termakan usia.
Masih selau setia mengisi ruang kosong, yang pernah mengering. Aku adalah aku duniaku tak lagi kaku. Dan aku tetaplah aku. Sebuah glondongan daging yang semakin termakan usia.
Sebenarnya tak jadi soal biarkan sang waktu, menghitung jejak langkah yang semakin rapuh.
Manusia hanya bisa berpasrah saat waktu menjemput pulang. Agar kehidupan abadi benar terjadi.
Kelak akan beranjak pulang, rasa telah menjadi asa, waktu beralur maju, janji tetaplah janji.
Teriakan dan ocehan bocah semakin gaduh, mengisi hari hari ku yang akan berjalan maju.