Hari ini yang begitu panas dan terasa membakar kulitku, kini membakar hatiku dan otakku. kau yang begitu manis dan terlihat sederhana ternyata mampu membakar seluruh isi dalam tubuhku, sempat aku berangapan kau tak begitu buruk untukku, namun seringkali hayalan kosong itu, tentang keindahan selalu berhiaskan kebencian dan kemarahan. Aku tak kan pernah tau apa yang ada dalam otakmu, mungkin saja kau hanya berpura - pura mengisi kosongknya hati ini?. Entah... hanya entah sekarang yang bisa aku fikirkan. Terlihat sederhana jika kita ingin tau apakah kau juga peduli dengan tubuh ini, ketika aku bisa terlihat bodoh dan mau melakukan apapun mu, namun dengan enteng melempar muka, ketika kita menyapanya. Itukah yang kau sebut peduli?. Aku tak mudah untuk melempar hati ini jatauh ke tangan mu, namun tak habis fikir kau yang ku kira bisa mewakili sebagian pemikiranku ternyata kau angap biasa. Aku sangat sadar bahwa menyatukan dua pemikiran yang berbeda, dua hati yang tak sama, dua sikap yang tak sejalan itu tak semudah orang berkata "YA". Sekarang aku mulai berfikir cerdas dalam otakku, pasti aku tau jika kau benar peduli dan tau sebagian isi hatiku takkan mampu kau membakar seluruh isi tubuhku dengan sikap mu yang tak jelas dan menyakitkan itu.