NOKTURNO | Bocah Ndeso

Sabtu, 31 Maret 2012

NOKTURNO

Kubiarkan cahaya bintang memilikimu
Kubiarkan angin yang pucat

Dan tak habis-habisnya gelisah
Tiba-tiba menjelma isyarat, merebutmu
Entah kapan kau bisa kutangkap...

Ketika Jari-jari bunga terluka

Mendadak terasa betapa sengit, cinta kita
Cahaya bagai kabut, kabut cahaya
Di langit menyisih awan hari ini
Di bumi meriap sepi yang purba
Ketika kemarau terasa ke bulu-bulu mata
Suatu pagi, di sayap kupu-kupu

Disayap warna, suara burung
Di ranting-ranting cuaca
Bulu-bulu cahaya
Betapa parah cinta kita
Mabuk berjalan diantara
Jerit bunga-bunga rekah…

Ketika Jari-jari bunga terbuka

Mendadak terasa betapa sengit, cinta kita
Cahaya bagai kabut, kabut cahaya
Di langit menyisih awan hari ini
Di bumi meriap sepi yang purba
Ketika kemarau terasa ke bulu-bulu mata






LABEL: AboutChairilAnwarChrisyeCintaEfek Rumah KacaGaleri AbstrakKehidupanMusikPuisi, Remy Sylado, Sapardi Djoko DamonoSutardji Calzoum BachriTaufiq IsmailTulisan, W.S. Rendra,Wiji thukul